alt=
Kesehatan Review

Apakah Ada Efek Jangka Panjang Obat Maag? Ini Jawabannya!

Bagi penderita penyakit lambung, efek jangka panjang obat maag pasti akan menjadi perhatian penting karena cukup sering dikonsumsi. Obat maag sendiri terdapat beberapa jenis, yakni antasida, obat penghambat reseptor histamin-2, atau Proton Pump Inhibitor (PPI).

Berbagai obat tersebut dapat menurunkan kadar asam lambung dan meredakan nyeri. Namun, meski sebagian obat dijual secara bebas, penggunaannya harus disesuaikan dengan anjuran dokter. Pasalnya, ada kemungkinan risiko yang bisa terjadi jika tidak ada kontrol saat mengonsumsi obat maag. Mari simak info detailnya!

Apakah Ada Efek Jangka Panjang Obat Maag?

Anda mungkin sedikit was-was terhadap potensi efek samping jangka pendek maupun jangka panjang obat maag. Terlebih jika frekuensi kambuh cukup sering, sehingga mau tidak mau Anda terus mengonsumsinya.

Menurut dr. Thoriqotil yang dilansir dari Alodokter, efek jangka panjang obat maag seperti Promag umumnya relatif aman. Namun, akan tetap ada risiko dari penggunaan obat maag yang dapat muncul jika digunakan dalam dosis tinggi dan dalam jangka waktu lama. Contohnya seperti diare, mual, alergi, muntah, hingga batu ginjal.

Karena itu, sebaiknya konsumsi obat tidak melebihi dua minggu tanpa pengawasan dokter. Jadi, jika keluhan sakit maag tidak kunjung membaik lebih dari dua minggu, segera lakukan pengobatan pencernaan ke dokter terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Salah satunya tempat terbaik yang dapat Anda kunjungi adalah Rumah Sakit Premier Jatinegara yang memiliki layanan unggulan Digestive Center. Layanan tersebut akan menangani berbagai keluhan kesehatan terkait saluran pencernaan di bagian colorectal. Tentu saja, dokter yang mengobati juga sudah sangat berpengalaman.

Potensi Efek Samping Konsumsi Obat Maag

Pada dasarnya, obat ada untuk menyembuhkan. Akan tetapi, tidak jarang obat menjadi bumerang karena penggunaannya yang tidak sesuai dosis atau anjuran dokter. Nah, berikut adalah beberapa efek samping obat maag yang perlu Anda waspadai.

1. Antasida

Antasida termasuk salah satu obat maag yang berguna menetralkan asam lambung. Namun, penggunaan dosis tinggi dan efek jangka panjang obat maag dapat menimbulkan sejumlah risiko, seperti gangguan pencernaan, hiperkalsemia, osteoporosis, acid rebound, hingga batu ginjal.

2. Proton Pump Inhibitor (PPI)

Melansir dari DetikHealth, PPI seperti rabeprazole atau pantoprazole dapat meningkatkan potensi penyakit gagal ginjal. Studi dari Bassett Medical Center pun menunjukkan sebanyak 33% individu yang memakai PPI lebih berisiko terkena penyakit gagal ginjal ketimbang non-pengguna.

3. Obat Penghambat Reseptor Histamin-2

Obat yang sering digunakan untuk menurunkan kadar asam lambung ini juga memiliki sejumlah efek samping. Contohnya seperti pusing, lemas, sakit kepala, kemerahan pada kulit, dan diare.

Sudah Tahu Efek Jangka Panjang Obat Maag?

Demi dapat mengurangi gejala sakit maag, Anda bisa mengubah pola makan, menghindari makanan pedas atau berlemak, tetap terhidrasi, istirahat cukup, dan rutin berolahraga. Namun, jika Anda merasakan efek samping maag yang parah, jangan tunda untuk pergi ke fasilitas pengobatan pencernaan terdekat.

Cari bantuan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, khususnya Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda juga bisa mengunjungi klinik Digestive Center di Rumah Sakit Premier Jatinegara yang memiliki tim dokter spesialis profesional. Solusi terbaik untuk penyakit Anda!

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *