Pendirian perusahaan rintisan atau start-up tidak selalu berjalan mulus. Ada yang berhasil dan ada juga yang berakhir gagal. Di Indonesia, sudah banyak start-up yang berhasil menyandang status unicorn seperti, GoJek dan Tokopedia.
Namun, banyak juga start-up yang mengalami kegagalan alias gulung tikar. Berikut beberapa alasan mengapa banyak bisnis start-up khususnya di Indonesia selalu gagal, di antaranya:
Perencanaan yang Tidak Jelas
Banyak yang mengira bahwa ide-ide brilian sudah cukup untuk membangun sebuah usaha start-up. Nyatanya, itu adalah kesalahan yang besar. Tanpa adanya rencana konkret, perusahaan akan berjalan tanpa arah dan tujuan.
Dalam membangun perusahaan start-up, kita juga perlu menyiapkan rencana bisnis secara matang, seperti konsep, target pasar dan solusi atas kebutuhan pasar layaknya membangun perusahaan konvensional.
Tidak Memahami Kebutuhan Pasar
Penyebab kegagalan perusahaan start-up di Indonesia salah satunya ialah ketidakmampuan perusahaan dalam melayani atau menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pasar. Banyak perusahaan yang hadir dengan ide-ide yang fresh dan menarik.
Namun, hal tersebut belum memberikan manfaat yang signifikan bagi pasar karena memang belum dibutuhkan. Untuk menghindari kesalahan ini, kita perlu melakukan riset pasar yang lebih mendalam agar tahu apa yang dibutuhkan oleh pasar saat ini.
Kesalahan Dalam Menentukan Harga Pasar
Selain tidak memahami kebutuhan pasar, kegagalan start-up juga disebabkan karena kesalahan melakukan identifikasi pasar, seperti menetapkan harga produk terlalu tinggi atau terlalu rendah, salah mengkalkulasi pajak dan sebagainya.
Kesalahan dalam menentukan harga produksi, tentu akan membuat perusahaan merugi karena biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang masuk. Oleh sebab itu, kita harus pandai dalam mengklasifikasikan semua biaya yang dikeluarkan perusahaan, terutama harga produk agar tidak salah menentukan harga produksi.
Gagal Berkompetisi
Alasan lain gagalnya perusahaan start-up adalah tidak memperhatikan dan mengamati kompetitor. Karena, banyak perusahaan start-up yang mempunyai model bisnis yang serupa meski dikemas dalam konsep masing-masing sebagai pembeda, misalnya e-commerce.
Solusi untuk tetap bertahan dan terhindar dari kegagalan ini ialah menawarkan produk yang punya value atau nilai lebih dibandingkan dengan para kompetitor untuk menarik minat konsumen pada produk keluaran start-up kita.
Cara lain yang mungkin bisa menghindarkan kita dalam menjalankan start-up adalah dengan bekerja di coworking space Jakarta. Di coworking space ini, kita bisa bertemu banyak pebisnis lain dan melakukan sharing untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Manfaatkan layanan dari PACE Serviced Officed untuk memenuhi kebutuhan kantor kita. Selengkapnya bisa dicek di pace-office.com. Semoga bermanfaat!